Takjub
dengan yang Hampir Hilang
Mentari
bersinar dengan cerah. Kumulai membuka mata dengan denyut nadi yang begitu
cepat, terbangun dari mimpi buruk dan khayalan. Kuyakin semua ini tak nyata,
memulai menghirup nafas dalam-dalam dan mulai mengeluarkan perlahan. Berjalan
membuka pintu dan keluar rumah, menikmati udara pagi meski tak leluasa. Segera
ke kamar mandi agar badan lebih segar dan bersih,sarapan pagi agar tubuh tak
lemas.
Selesai
itu ku berikan waktu untuk melihat acara kesukaan ku dengan memakan kue kering
yang kusuka. Telpon berdering ternyata itu dari ibuku, tak seperti biasa iibu
menelpon ku pagi seperti ini atau baru 20 menit ia berangkat bekerja. Ternyata
ibu memberi info kalau kita akan berlibur kesuatu tempat dengan keluarga, dan
tujuan pertama adalah Pantai Sendang Biru. Ku mulai mempersiapkan semua.
Tepat
pukul 09.00 wib, kami semua segera berangkat ke tempat yang kita tuju dibalik
gunung. Jauh, jalan berliku, bertanjak, naik dan turun gunung. Tapi semua itu
tak menghilangkan rasa bahagiaku karena berlibur ketempat yang tak pernah kukunjungi.
Sampai ternyata, tepat pada saat tanggal 25 September 2013, di pantai sendang
biru ada perayaan yang dinamakan “Petik Laut” yaa disana sangat ramai sekali.
Penjual ikan, para nelayan yang sedang mengecat perahu masing-masing untuk “Petik
Laut”.
Kakak,
aku, adik, dan tante beserta anaknya menunggu di dalam mobil sedangkan yang
lain pergi membeli ikan. Terlihat disana ikannya sangat besar, lebih besar dari
paha ku,woooww....... Selesai membeli ikan yang sudah dibeli ditaruh dibagasi,
untung ibu dan bde membawa tempat ikan jadi bau nya gak menyelimuti ruangan
mobil. Saat itu pakde berfikir untuk pulang. Langsung terlompat dari tempat
duduk aku, adik, dan kakak menolak dan kami sama-sama ingin ketempat yang belum
diketahui semua orang, dan disana masih belum banyak yang mengunjungi yaitu “Pantai
Goa China”.
Pakde
tak bisa berkutik hanya diam dan bisa menyetir, akhirnya pakde menuruti kami
bertiga. Naik turun menyusuri jalan, bergoyang-goyang karena jalan masih
bebatuan, agak lama tapi... Akhirnya sampai tujuan. Kukedipkan mata sekali lagi
dan ternyata inddaaahhhnyyyaaa ........ dan tempat ini masih belum banyak
pengunjung, dan bisa dibilang pantai ini baru ditemukan pada tahun 2004.
Goa
China, pantai ini terdapat pemandangan yang sangat bagus, air yang begitu
tenang, dan hampir tidak ada ombak dipantai ini. Memang banyak bebatuan disana
yang besar sekali mungkin. Ku berlari ke pantai, berlari melewati pasir dan
segera ke tepi lautan, kumelihat air yang sangat jernih dan biru, bebatuan,
Ghoa China nya, hamparan lautan yang sangat luas tak lewat ku mendengar suara ombak
yang sangat besar di sebelah Utara atau bagian dari Pantai Sendang Biru, ombak
yang menghantam bebatuan, dan air lautan yang disana.
Kumengabadikan
diriku bersama keluarga disana atau berfoto, sangat indah hasilnya. Saat itu
aku dan adik segera masuk kedalam air, tidak terlalu dingin tapi asin dan
mebuat mata perih jika terkena. Melihat kebawa terdapat banyak ubur-ubur yang
luu tapi kami lupa agar berhati-hati jika ada ubur-ubur agar tidak kena sengat.
Indah sekali, dan ini bukan mimpi tapi ini nyata.
Ku
bermain kesana kemari melihat orang yang berkunjung juga senang berada disini.
Mengubur adikku dipasir dan mebuat istana pasir dengan adikku, sampai saat aku
ingin menyebrang ke tepi pantai didepan ku,tidak berbahaya karena air megalir
tidak cukup deras, dan ada yang kesana tap karena tak mendapatkan ijin ya
sudahlah mau apalagi.
Aku
mulai penasaran dengan ghoa nya, aku mencoba menghampiri ghoa itu bersama
kakak, melihat dan mencoba masuk, gelap, sempit dan lembab. Aku tak terlalu
masuk kedalam, karena aku tau aku takut gelap dan aku takut kalau lobang
ghoanya tidak pas dengan tubuhku jadi aku putuskan untuk kembali keluar.
Pukul
16.45 aku dengan adikku telah disuruh mandi dan segera makan sore, karena aku
memang sangat lapar sekali. Setelah mandi aku makan dengan adik tak lupa aku
meminta yang ku inginkan yaitu air kelapa yang diminum di tempat kelapanya.
Eeemmmhhhh..... segar dan enak sekali. Ok selesai mandi dan makan, aku masih
bermain dengan adikku, ada ayunan kecil yang tebuat dari kayu segera aku
memainkan ayunannya.PUAS? sangat puas dan akhirnya pada saat pukul 17.00 kami
segera pulang.
Capek
tapi senang, aku sempatkan untuk tidur di dalam mobil agar besok sekolah aku
tidak merasa ngantuk. Sampai di Krebet kami sekeluarga berhenti untuk ngandok
pangsit, bener sekali saat perut lapar dan ngantu di isi makanan enak bisa
nanti dirumah tambah nyenyak. Kami semua makan bersama denga lesehan. Itu
sangat nyaman, setelah selesai kami melanjutkan perjalanan pulang dan segera
istirahat.
TAMAT